
Fenomena No Buy Challenge 2025 memang sedang ramai diperbincangkan. Gerakan ini mengajak masyarakat, terutama generasi muda, untuk menahan diri dari perilaku konsumtif dan hanya berbelanja sesuai kebutuhan. Tujuannya jelas positif: melatih disiplin finansial dan membiasakan pengelolaan keuangan yang lebih sehat.
Namun, sebagaimana disampaikan oleh Ir. Henky Eko Sriyantono, M.T., Ketua Bidang UMKM, Koperasi, dan Ekonomi Kreatif Partai Gema Bangsa, kita juga perlu jujur melihat sisi lain dari gerakan ini. Bagi pelaku UMKM, terutama yang sangat bergantung pada konsumsi harian masyarakat, tantangan ini bisa berimbas langsung pada penurunan penjualan. Apalagi saat ini daya beli masyarakat memang sedang melemah.
Dampak Ganda No Buy Challenge
Redaksi Gema Bangsa melihat, di satu sisi, gerakan ini punya nilai edukatif yang penting: menumbuhkan kesadaran generasi muda agar lebih bijak dalam mengatur uang. Tetapi di sisi lain, jika berlangsung tanpa ada strategi adaptif dari pelaku usaha, UMKM bisa menjadi korban tersembunyi dari gerakan ini.
UMKM Harus Adaptif dan Kreatif
Henky menekankan, kunci menghadapi tantangan ini adalah inovasi. UMKM tidak boleh berhenti hanya karena konsumsi menurun. Justru ini saatnya untuk memperkuat promosi, mempercantik storytelling produk, dan membangun kedekatan emosional dengan konsumen. Loyalitas pelanggan ke depan akan sangat ditentukan oleh kemampuan UMKM beradaptasi, bukan sekadar menunggu pembelian datang.
Peran Pemerintah dalam Menguatkan UMKM
Redaksi Gema Bangsa juga sejalan dengan gagasan Henky bahwa pemerintah harus hadir. Bukan sekadar memberi bantuan modal, tetapi juga membekali UMKM dengan literasi digital, keterampilan pemasaran berbasis nilai (value-based marketing), serta penguatan ekosistem pendanaan mikro. Dengan begitu, UMKM tidak hanya bertahan, tapi juga tumbuh lebih tangguh menghadapi perubahan perilaku konsumen.
Jalan Tengah yang Harus Ditemukan
No Buy Challenge 2025 seharusnya tidak dipandang sebagai ancaman semata, melainkan sebagai momentum. Momentum untuk mengedukasi masyarakat agar lebih bijak, sekaligus momentum bagi UMKM untuk memperkuat daya saing. Dengan dukungan semua pihak—pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat—gerakan ini justru bisa menjadi pintu masuk menuju ekosistem ekonomi yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Pingback: No Buy Challenge 2025: Ujian bagi Negara dalam Melindungi UMKM - gerakanmandiri.com
Pingback: No Buy Challenge 2025: A Test for the State in Protecting MSMEs - gerakanmandiri.com