Saya pernah dihargai sebagai profesional di luar negeri. Sekarang saatnya saya pulang untuk memperjuangkan rakyat agar dihargai di negerinya sendiri
Marah Ali Aditiawarman
Wakil Sekjen XIII Partai Gema Bangsa
Ada yang tinggal karena nyaman, ada yang pergi karena panggilan. Marah Ali Aditiawarman memilih pergi—bukan karena kecewa, tapi karena ingin mencari yang lebih bermakna. Dan setelah menemukan itu, ia kembali. Bukan sebagai pelancong, tapi sebagai pejuang. Bersama Partai Gema Bangsa, ia melangkah untuk perubahan yang nyata, Perjuangan Politik.
Lahir di Kuwait dan tumbuh di Jakarta, Marah Ali pernah mencicipi kerasnya hidup sebagai pekerja profesional di Malaysia. Pengalamannya merantau memberinya wawasan bahwa hidup layak bukan sekadar soal gaji besar, melainkan tentang sistem yang mendukung, seperti jaminan pendidikan dan kesehatan yang lebih pasti. Pengalaman ini membentuknya menjadi pribadi yang matang, bukan karena melarikan diri, tetapi karena proses pendewasaan diri.
Namun, di balik semua kenyamanan di negeri orang, Marah Ali tetap percaya bahwa Indonesia punya potensi yang jauh lebih besar jika dikelola dengan benar. Keyakinan inilah yang mendorongnya untuk pulang. Ia memilih kembali bukan karena kehabisan pilihan, melainkan karena menemukan alasan yang lebih mulia: menjadi bagian dari perubahan.
Kini, melalui Partai Gema Bangsa, ia berjuang bersama para pemuda lainnya untuk membenahi sistem, memperjuangkan hak-hak rakyat, dan menciptakan lapangan kerja yang layak di dalam negeri. Marah Ali ingin menghadirkan politik yang membumi, yang berpihak pada mereka yang terpinggirkan dan selama ini hanya menjadi penonton.
Baginya, perubahan tidak harus dimulai dari atas. Perubahan bisa berawal dari hal-hal kecil: dari pasar, dari kampung, bahkan dari hati yang tulus. Kisah Marah Ali menjadi bukti bahwa Indonesia membutuhkan generasi muda yang berani mengambil peran.
Ia mengajak kita semua: keberanian melangkah bukan berarti harus pergi jauh, melainkan berani mengambil peran dalam perubahan di negeri sendiri. Sejauh apapun kita merantau, rumah kita tetap Indonesia. Dan Indonesia butuh kita semua untuk berani berjuang bersama rakyat.