Bangkit Bersama, Bergerak Mandiri

Industri Kreatif: Solusi Anak Muda Hadapi Krisis Lapangan Kerja

Industri kreatif bukan lagi pelengkap ekonomi—ia adalah masa depan anak muda. Cukup ide, HP, dan keberanian untuk berbeda, itu sudah bisa jadi jalan hidup
md
Muhyiddin Damia
Wasekjen VII Partai Gema Bangsa

Di tengah gelombang perubahan zaman dan ancaman PHK massal akibat teknologi yang makin canggih, industri kreatif muncul sebagai harapan baru bagi anak-anak muda Indonesia. Ini bukan lagi sekadar tren, melainkan peluang nyata untuk menciptakan lapangan kerja dari ide, kreativitas, dan inovasi.

Hal itu disampaikan oleh Muhyiddin Damia, Wakil Sekjen VII Partai Gema Bangsa, dalam sebuah obrolan santai namun penuh makna di podcast Gema TV. Muhyiddin bukan hanya politisi muda. Ia juga dosen, entrepreneur, dan penggerak ekonomi kreatif di Kota Bogor. Pengalamannya menjadi jembatan antara dunia akademik, kewirausahaan, dan politik membuat pandangannya terasa relevan dan membumi.

Anak Muda, Kreatif, dan Mandiri

Muhyiddin menyoroti satu kenyataan: banyak anak muda di bawah usia 30 tahun kini mampu menghasilkan miliaran rupiah dari industri kreatif. Bukan dari pabrik besar, melainkan dari membuat konten, animasi, film pendek, musik, desain, dan usaha-usaha berbasis ide segar. Semua dimulai dari rumah, dari HP, dari keberanian untuk berpikir berbeda.

Menurutnya, industri kreatif bukan lagi pelengkap ekonomi, tapi mulai mengambil peran utama. Ketika industri besar makin mengecilkan jumlah pekerja karena otomatisasi, industri kreatif justru membuka ruang kerja baru—meskipun dalam skala kecil, namun tersebar luas dan lentur.

“Anak muda sekarang enggak perlu punya pabrik besar. Cukup punya HP, kuota internet, dan ide. Itu sudah bisa jadi bisnis,” ujarnya dengan antusias.

Creative Hub: Gagasan yang Perlu Diperjuangkan

Salah satu usulan menarik dari Muhyiddin adalah kehadiran creative hub di setiap daerah. Tempat ini bisa menjadi rumah bagi anak-anak muda kreatif yang bingung mau mulai dari mana. “Daripada lulus sekolah terus nganggur atau nyari kerja yang susah, kenapa tidak difasilitasi saja untuk belajar bikin konten, animasi, desain, dan lain-lain?” katanya.

Ia mendorong pemerintah daerah untuk tidak hanya membangun gedung, tapi juga menciptakan ekosistem yang mendukung. Bukan sekadar ruang pelatihan ala PKK atau acara formal birokrat, tapi tempat yang benar-benar memberi kebebasan dan ruang eksplorasi.

“Yang penting itu bukan cuma ruangan, tapi jiwa dan semangat yang ada di dalamnya,” tegasnya.

Politik Itu Pisau, Rebutlah oleh yang Baik

Menariknya, obrolan ini tidak hanya bicara soal ekonomi, tapi juga soal politik dan perubahan regulasi. Bagi Muhyiddin, masuk ke dunia politik adalah cara untuk mempercepat perubahan. Ia sadar, banyak ide bagus yang mandek karena tidak punya jalan untuk diwujudkan secara sistemik.

“Politik itu seperti pisau. Kalau yang megang orang baik, pisau itu bisa bermanfaat. Tapi kalau dibiarkan dikuasai orang jahat, kita yang jadi korban,” ucapnya lugas.

Inilah kenapa ia memilih bergabung dengan Partai Gema Bangsa, sebuah partai baru yang memberi ruang bagi anak-anak muda untuk berpikir bebas, bergerak cepat, dan mengeksekusi ide tanpa harus terjebak hierarki feodal.

Jalan Anak Muda Adalah Jalan Kreatif

Pesan yang paling kuat dari Muhyiddin adalah bahwa masa depan bangsa ini sangat ditentukan oleh kreativitas anak mudanya. Kita tidak bisa berharap pada cara lama di tengah dunia yang berubah begitu cepat. Pendidikan, pekerjaan, cara hidup, bahkan cara berpolitik—semua menuntut pendekatan yang baru.

Dan pendekatan itu adalah: kreatif, kolaboratif, dan relevan dengan zaman.

Kepada anak-anak muda, Muhyiddin berpesan: jangan takut masuk politik, jangan ragu untuk berkarya, dan jangan merasa kecil hanya karena kerja dari rumah atau dari kafe. Dunia sudah berubah. Cara hidup juga harus berubah.

“Kita perlu lebih banyak pemuda yang berani berpikir, mencipta, dan bergerak. Karena kalau kita diam, dunia akan ditentukan oleh mereka yang tak sebaik kita,” tutupnya. (Redaksi Gema Bangsa)

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
Bangkit Bersama, Bergerak Mandiri