
Apa hubungan antara kesehatan mental dan bertahannya sebuah usaha kecil di masa sulit? Pertanyaan ini mengemuka dalam perbincangan hangat Obrolan Kebangsaan bersama Mira Pane, seorang psikolog sekaligus pegiat UMKM. Acara ini dipandu oleh Joko Kanigoro di kanal Gema TV. Obrolan tersebut membuka mata bahwa perjuangan pelaku usaha mikro bukan hanya soal modal dan strategi bisnis. Lebih dari itu, kesehatan mental, stabilitas emosi, dan ketahanan jiwa memegang peranan penting.
Kesehatan Mental: Fondasi Produktivitas UMKM
Mira memulai dengan pengakuan jujur, “Saya tidak malu mengatakan bahwa saya sempat jatuh, bahkan hampir menyerah.” Namun, di situlah ia belajar bahwa pengusaha UMKM bukan hanya harus kreatif, tetapi juga kuat secara mental. Kalimat ini bukan sekadar pengantar, melainkan inti pesan yang ingin disampaikannya: kesehatan mental adalah fondasi dari segala bentuk produktivitas.
Tekanan yang Dihadapi Pelaku UMKM, Terutama Perempuan
Sebagai psikolog, Mira memahami betul berbagai tekanan yang dialami pelaku usaha, terutama perempuan yang memikul peran ganda sebagai ibu rumah tangga. Stres, kecemasan, overthinking, hingga kelelahan emosional adalah tantangan nyata yang sering muncul. Namun, Mira bukan hanya berbicara sebagai ahli. Ia juga pelaku langsung, yang membangun usahanya sendiri dari nol sambil tetap mendampingi keluarga dan pasien.
Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Sebelum Omzet
“Kita harus waras dulu sebelum mikirin omzet,” ucap Mira sambil tersenyum. Pernyataan ini terdengar ringan, tetapi menyimpan makna yang dalam. Apalagi di masa pandemi, krisis ekonomi, atau tekanan hidup lainnya, banyak UMKM tumbang bukan karena produk tidak laku, melainkan kurangnya dukungan emosional.
Refleksi Diri dan Terapi Sosial Antar Pelaku UMKM
Mira menyarankan para pelaku usaha mulai membiasakan refleksi diri. Mereka juga perlu membangun kebiasaan sederhana yang menyenangkan hati. Selain itu, berbagi cerita antar pelaku usaha tanpa saling menghakimi menjadi terapi sosial yang murah tapi efektif. Hal ini bisa memperkuat mental sekaligus mempererat solidaritas.
Empati dalam Kepemimpinan UMKM
Mira juga menyoroti pentingnya empati dalam kepemimpinan, terutama bagi pelaku UMKM yang sudah mempekerjakan orang lain. Pemilik usaha yang sehat mentalnya akan mampu menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mental bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga demi keberlangsungan tim kerja.
Memberdayakan Perempuan Melalui Ruang Kreatif
Selain itu, Mira mengajak perempuan untuk memanfaatkan ruang-ruang kreatif yang ada. Banyak ibu rumah tangga memiliki bakat besar, tetapi sering ragu untuk memulai usaha. Ia mendorong langkah kecil dulu, seperti menjual hasil karya lewat media sosial atau membuka layanan berdasarkan keahlian pribadi.
“Kita bukan cari kaya dulu. Kita cari sehat dulu — mental dan hubungan sosialnya. Kalau dua hal itu terjaga, uang akan datang dengan sendirinya,” tambahnya.
Membangun Usaha Seperti Membangun Rumah
Sebagai penutup, Mira menyampaikan bahwa membangun usaha ibarat membangun rumah. Tidak cukup hanya membangun dinding dan atap. Fondasi yang kokoh sangat penting. Bagi banyak pelaku UMKM, fondasi tersebut adalah kesehatan mental, dukungan keluarga, dan rasa percaya diri.
Kesimpulan: Lebih dari Sekadar Angka dan Strategi
Obrolan ini menjadi pengingat bahwa membicarakan kewirausahaan tidak boleh melulu soal angka, strategi pemasaran, atau tren digital. Kita juga harus bicara tentang perasaan, ketegangan, kegagalan, dan cara bangkit. Karena di balik setiap produk lokal yang kita beli, ada cerita perjuangan yang kadang tak terlihat — seringkali itu adalah perjuangan untuk tetap waras.
Bagus dan sukses terus ya semangatt