Bangkit Bersama, Bergerak Mandiri

Ketika Perempuan Memimpin, Kebijakan Jadi Lebih Tepat Sasaran

suara perempuan, nafas perubahan

Sentuhan Perempuan Bikin Kebijakan Lebih Mengena

Kehadiran perempuan dalam politik bukan cuma soal kesetaraan, tapi soal hasil yang lebih baik. Hal itu ditegaskan oleh Nurmala S.Kom., S.H., M.H., Wakil Ketua Umum VI Partai Gema Bangsa, dalam sebuah obrolan di YouTube Gema TV.

“Kalau perempuan ikut memimpin, banyak kebijakan yang lebih tepat sasaran,” ujarnya. “Kenapa? Karena kita peka sama hal-hal yang sering luput.”

Isu kesehatan ibu dan anak, pendidikan, sampai harga kebutuhan sehari-hari di tingkat kampung, adalah beberapa contoh isu yang sering luput tapi cepat ditangkap oleh perempuan. Menurut Nurmala, hal itu karena perempuan hidup dan berhadapan langsung dengan masalah-masalah tersebut sehari-hari.


Bukti Nyata di Lapangan

Nurmala memberi contoh kepemimpinan Bu Risma di Surabaya dan Bu Khofifah di Jawa Timur. “Program mereka menyentuh langsung kebutuhan rakyat kecil. Nggak banyak birokrasi ribet, tapi hasilnya terasa,” jelasnya.

Ia percaya, kalau jumlah pemimpin perempuan bertambah, akan lebih banyak kebijakan yang mengutamakan kesejahteraan rakyat, bukan sekadar angka-angka di laporan.


Bukan Soal Gender, Tapi Perspektif

Bagi Nurmala, laki-laki dan perempuan sama-sama punya kapasitas. Tapi, perspektif keduanya berbeda, dan perbedaan itu justru saling melengkapi. “Kalau di ruang pengambil keputusan cuma ada satu jenis perspektif, ya kebijakannya bisa timpang,” tegasnya.


Gema Bangsa Memberi Ruang

Di Gema Bangsa, kesempatan memimpin terbuka lebar untuk semua. “Kami nggak lihat gender. Yang kita lihat adalah siapa yang bisa kerja, punya komitmen, dan mau turun ke masyarakat,” kata Nurmala.

Ia mendorong perempuan untuk berani mengambil posisi strategis. “Kalau mau perubahan yang lebih manusiawi, perempuan harus ada di meja pengambil keputusan,” ujarnya.


Saatnya Bergerak

Bagi Nurmala, ini bukan zamannya lagi perempuan hanya di pinggir lapangan. “Kalau mau kebijakan yang nyentuh rakyat, perempuan harus ikut merancangnya. Kalau nggak dikasih ruang, buat ruang sendiri,” serunya.

Pesannya sederhana tapi kuat: “Ketika perempuan memimpin, yang diuntungkan bukan cuma perempuan, tapi seluruh rakyat.”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
Bangkit Bersama, Bergerak Mandiri