
Politik yang Membumi
Di tengah kelelahan publik menghadapi janji politik yang kerap tak berbuah nyata, sebuah gerakan berbeda lahir dari Pekalongan. DPW Partai Gema Bangsa Jawa Tengah memilih menanam pohon di Desa Sawangan, Kecamatan Doro, Jumat (8/8/2025). Aksi sederhana ini memberi pesan simbolis: politik bisa membumi, bukan hanya berhenti di panggung retorika.
Menjawab Tantangan Lingkungan
Pekalongan bukan tanpa persoalan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, wilayah ini kerap menghadapi banjir dan genangan akibat degradasi lingkungan. Penanaman pohon menjadi langkah kecil namun penting untuk memperbaiki daya resap tanah dan mengurangi risiko bencana. Dengan menanam ratusan bibit pohon, Gema Bangsa menunjukkan bahwa partai politik dapat hadir memberi solusi konkret di tengah persoalan masyarakat.
Aksi Kolektif, Bukan Seremoni
Kegiatan ini diawali dengan penyerahan bibit oleh Bendahara DPW Gema Bangsa, Ujang Tepi Raharjo, kepada Kepala Desa Sawangan, Agus Hidayat. Tak hanya kader partai, warga desa dan unsur Forkopimcam Kecamatan Doro—Kapolsek Iptu Faridin dan Danramil Lettu Inf Sugino—turut hadir. Kolaborasi lintas elemen ini menegaskan bahwa kepedulian lingkungan bukan agenda politik sesaat, melainkan tanggung jawab bersama.
Politik Hijau sebagai Alternatif
Gema Bangsa menyebut program penghijauan ini dibiayai secara mandiri oleh kader di seluruh Indonesia. Langkah ini menandai lahirnya praktik politik hijau—sebuah pendekatan yang menempatkan kelestarian alam sebagai bagian dari agenda politik. Di saat sebagian besar partai masih berkutat pada perebutan kursi, kehadiran aksi nyata semacam ini memberi warna baru dalam demokrasi Indonesia.
Dari Sawangan untuk Indonesia
Menanam pohon tentu bukan solusi instan bagi krisis ekologi. Namun, dari Desa Sawangan, sebuah pesan penting bergema: partai politik bisa memberi manfaat sebelum Pemilu tiba. Pohon-pohon yang tumbuh kelak akan menjadi warisan ekologis bagi generasi mendatang—lebih tahan lama daripada baliho atau slogan kampanye.
Politik yang Menyuburkan Harapan
Apakah ini akan mengubah wajah politik Indonesia secara drastis? Mungkin belum. Namun, Gema Bangsa setidaknya telah membuka ruang diskusi baru: politik tidak harus identik dengan janji kosong. Politik bisa hadir sebagai tindakan sederhana, relevan, dan berjangka panjang. Menanam pohon bukan hanya menyuburkan tanah, tetapi juga menyuburkan harapan akan politik yang lebih sehat, hijau, dan membumi