Deklarasi Akbar Partai Gema Bangsa 17–18 Januari 2026: Desentralisasi Politik dalam Panggung Futuristik

Jakarta — DPP Partai Gema Bangsa menggelar rapat internal pada Selasa, 12 Agustus 2025, di Kantor DPP Jakarta. Rapat yang dimulai pukul 19.00 WIB ini membahas secara detail persiapan Deklarasi Partai Gema Bangsa dan Rapimnas yang akan berlangsung pada 17–18 Januari 2026. Salah satu agenda utama adalah finalisasi Terms of Reference (TOR) untuk Event Organizer (EO) yang akan menggarap acara besar tersebut.

Rapat dipimpin oleh Ketua Umum Ahmad Rofiq, dihadiri oleh pengurus pusat antara lain Abdul Khaliq Ahmad, Hardiansyah, Joko Kanigoro, Rusli Halim Fadli, Budi AC, dr. Yandra Doni, Imam Prihadiyoko, Ayun Damayanti, Fadly Rahman, Denny Adin, Deni Mirza, Hasan Asy’ari, Abdul Munawar, Yudhistira Ikhsan Pramana, Henky Eko Sriyantono, serta tim sekretariat.

Konsep Acara: Politik Digital Futuristik

Ahmad Rofiq menegaskan deklarasi ini harus menampilkan wajah baru partai politik yang menginspirasi publik dan mudah diterjemahkan EO ke dalam konsep acara.

“Deklarasi ini harus menyampaikan pesan kuat bahwa Partai Gema Bangsa hadir sebagai pembeda, dengan sentuhan segar dan gagasan yang mengakar,” ujarnya.

Tema yang diangkat adalah “Desentralisasi Politik untuk Kemandirian Bangsa”. Acara akan dibuka dengan tarian tradisional, modern, dan kontemporer. Panggung digital futuristic berukuran 11 x 11 meter dengan dominasi warna biru dan kuning akan memuat filosofi logo partai: Kemandirian, Indonesia Reborn, dan Desentralisasi.

Panggung ini akan dilengkapi hologram lima tokoh nasional dan lokal, video mapping, serta animasi grafis logo partai. Hiburan musik akan menampilkan berbagai format, mulai dari band, solo artis, duo, girl band, boy band, hingga musik lintas genre seperti pop, dangdut, campursari, dan musik senja. Paduan suara dari 38 provinsi akan tampil dengan busana adat masing-masing.

Teknis dan Finalisasi TOR EO

Hardiansyah menekankan pentingnya penyelesaian TOR EO sesegera mungkin untuk menjaga timeline. Rusli Halim Fadli memastikan jumlah EO yang akan dilibatkan sebanyak 17 pihak.

Joko Kanigoro menjelaskan bahwa desain panggung akan menonjolkan identitas partai digital, sedangkan Budi AC memaparkan konsep panggung spesifikasi konser dengan anggaran efisien, dilengkapi monitor panggung, mikrofon wireless, dan peralatan profesional.

Denny Adin menyoroti detail konstruksi dan instalasi panggung, sementara dr. Yandra Doni menegaskan perlunya memaksimalkan kehadiran pengurus dari tingkat DPW hingga DPC, terutama di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, sebagai simbol nyata desentralisasi partai.

Visi Besar Deklarasi 2026

Bagi Ahmad Rofiq, deklarasi ini adalah momentum politik yang strategis.

“Demokrasi bukan hanya soal suara, tetapi juga pikiran yang berani bersuara,” tegasnya.

Partai Gema Bangsa mengajak seluruh kader, simpatisan, dan masyarakat untuk mengikuti perkembangan Deklarasi Partai Gema Bangsa 17–18 Januari 2026 dan Rapimnas melalui situs partaigemabangsa.org, partaigemabangsa.com, instagram, X dan kanal media sosial Gema Bangsa lainnya.

BOX INFO: Pengurus Inti DPP Partai Gema Bangsa yang Hadir

• Ahmad Rofiq – Ketua Umum

• Abdul Khaliq Ahmad – Wakil Sekretaris Jenderal

• Hardiansyah – Kepala Bidang Kader dan Pengembangan Kepemimpinan

• Joko Kanigoro – Wakil Ketua Umum Bidang Politik dan Komunikasi

• Rusli Halim Fadli – Kepala Bidang Organisasi dan Keanggotaan

• Budi AC – Kepala Bidang Kreatif dan Produksi Event

• dr. Yandra Doni – Kepala Bidang Politik dan Kebijakan Publik

• Imam Prihadiyoko – Kepala Bidang Media dan Hubungan Masyarakat

• Ayun Damayanti – Kepala Bidang Protokoler

• Fadly Rahman – Kepala Bidang Seni dan Budaya

• Denny Adin – Kepala Bidang Sosial dan Kebencanaan

• Deni Mirza – Kepala Bidang Perlengkapan dan Logistik

• Hasan Asy’ari – Kepala Bidang Advokasi dan Hukum

• Abdul Munawar – Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan

• Yudhistira Ikhsan Pramana – Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga

• Henky Eko Sriyantono – Kepala Bidang UMKM, Koperasi, dan Ekonomi Kreatif

Redaksi Gema Bangsa