Donggala, 26 Juli 2025 — Ketua Umum Partai Gema Bangsa, Ahmad Rofiq, menegaskan arah baru politik nasional yang berpihak pada kekuatan lokal. Dalam kunjungan ke Desa Bale, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, ia membuka kegiatan Kursus Politik dan Inagurasi Kader DPW Partai Gema Bangsa Sulteng.
Di hadapan ratusan kader dan simpatisan dari berbagai kabupaten/kota, Rofiq menyampaikan orasi politik yang membangkitkan semangat kemandirian. Selain itu, ia mendorong keberanian politik dari bawah. Menurutnya, transformasi politik Indonesia tidak bisa terus bergantung pada instruksi pusat.
“Politik tak harus dimulai dari pusat, tetapi harus tumbuh dari daerah. Justru di sinilah akar kekuatan rakyat sebenarnya berada,” tegasnya. Pernyataan tersebut disambut tepuk tangan meriah dari para kader yang hadir.

Ahmad Rofiq hadir langsung di Donggala memberi semangat kepada kader Gema Bangsa Sulteng dalam kegiatan kaderisasi dan pendidikan politik. (Foto: Ist)
Desentralisasi Bukan Retorika, Tapi Sistem Gerak
Partai Gema Bangsa hadir bukan sekadar mengganti nama atau wajah elite. Menurut Ahmad Rofiq, partai ini membangun sistem politik baru yang berbasis desentralisasi dan kepercayaan penuh kepada kader di daerah.
“Di Gema Bangsa, DPD dan DPW punya kewenangan strategis. Mereka bukan hanya perpanjangan tangan DPP, tetapi pengambil keputusan yang berdaulat di wilayahnya,” ujarnya. Langkah ini menjadi wujud nyata keberanian partai untuk membalik arah politik lama yang terlalu sentralistik.
Dari Sulawesi Tengah, Kader Bangkit Ambil Peran
Kehadiran Rofiq di Donggala menjadi sinyal kuat bahwa Gema Bangsa benar-benar hadir bersama rakyat di akar rumput. Kegiatan tiga hari ini bukan sekadar seremonial, tetapi ruang pendidikan politik yang membumi, sarat nilai, dan penuh semangat gotong royong.
Dalam suasana terbuka dan penuh kekeluargaan, para kader mengikuti diskusi kebangsaan, pelatihan organisasi, dan penguatan ideologi partai. “Kita ingin kader yang kuat di lapangan, bukan hanya pandai bicara. Mereka harus siap maju, bahkan menjadi kepala daerah, bukan sekadar pendukung di belakang layar,” tegas Rofiq.
Pertumbuhan Cepat, Semangat Besar
Meski baru enam bulan berdiri, Gema Bangsa menunjukkan kemajuan pesat. Di Sulawesi Tengah, struktur partai sudah terbentuk di 10 kabupaten/kota. Antusiasme masyarakat menjadi bukti bahwa rakyat menginginkan alternatif baru dalam politik nasional.
Kegiatan di Donggala mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Donggala, Bimas Polda Sulteng, Polres Donggala, serta aparat kecamatan dan desa.
Menata Masa Depan Politik dari Pinggiran
Rofiq menutup orasinya dengan pesan penuh makna:
“Jika selama ini politik terlalu lama berputar di pusat, maka Gema Bangsa hadir untuk memastikan bahwa masa depan Indonesia juga bisa ditata dari desa, dari kabupaten, dari pinggiran.”
Desa Bale hari itu bukan hanya lokasi kegiatan, tetapi simbol perubahan. Tempat di mana politik kembali menyentuh tanah, dan kader muda diberi ruang untuk tumbuh, belajar, dan memimpin.