
Politik biasanya identik dengan pidato, baliho, dan rapat akbar. Namun, Partai Gema Bangsa memilih jalur berbeda: menghadirkan teknologi sebagai perekat persatuan daerah. Pada peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-80, partai ini meluncurkan Aplikasi Gema Bangsa, sebuah inovasi digital yang diyakini akan membuka jalan baru bagi politik Indonesia.
Politik Digital yang Membumi
Ketua Umum Partai Gema Bangsa, Ahmad Rofiq, menegaskan bahwa aplikasi ini bukan sekadar platform komunikasi, melainkan juga simbol perubahan arah politik.
“Kalau partai lain semangatnya sentralistik, Gema Bangsa justru desentralistik. Kami ingin mempersempit kesenjangan melalui digitalisasi, sekaligus memberi ruang bagi daerah untuk tumbuh,” ujarnya.
Aplikasi ini hadir dengan fitur-fitur yang langsung bersentuhan dengan kehidupan kader: dompet digital Gema Bangsa, marketplace UMKM, hingga tombol SOS. Dengan demikian, politik tidak berhenti di rapat-rapat formal, tetapi justru hadir nyata dalam keseharian masyarakat.
Generasi Muda dan Ekonomi Daerah
Sekretaris Jenderal Partai Gema Bangsa, Muhammad Sopiyan, menyebut aplikasi ini sebagai jawaban atas kebutuhan generasi muda.
“Politik tidak boleh ketinggalan zaman. Generasi muda adalah pemain utama, dan mereka butuh akses cepat, transparan, serta mudah dijangkau. Karena itu, aplikasi ini hadir untuk menjawab kebutuhan itu,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum bidang Teknologi dan Informasi, Jamalul Izza, menambahkan bahwa aplikasi ini juga mendukung kemandirian daerah.
“Selain pendaftaran anggota, aplikasi ini bisa menjadi dompet digital dan mendukung penjualan produk UMKM. Dengan kata lain, politik hadir bukan hanya dengan janji, tetapi juga nilai tambah nyata,” jelasnya.
Partai Pertama dengan Konsep Politik Desentralistik Digital
Peluncuran yang berlangsung Minggu (17/8/2025) di Jakarta ini dihadiri jajaran pengurus pusat serta ribuan kader yang bergabung melalui Zoom. Mereka serentak mengunduh Aplikasi Gema Bangsa di App Store dan Play Store, sehingga menandai dimulainya era baru politik berbasis teknologi.
Acara ditutup dengan pemotongan tumpeng HUT Kemerdekaan ke-80, sebagai penghormatan kepada para pahlawan bangsa. Akhirnya, makna acara itu lebih jauh: Gema Bangsa ingin menunjukkan bahwa perjuangan kini tidak lagi hanya di jalanan atau gedung parlemen, melainkan juga di ranah digital.
Oleh karena itu, Partai Gema Bangsa menegaskan diri sebagai partai politik pertama di Indonesia yang menghadirkan politik desentralisasi berbasis teknologi, sebuah jalan baru yang menyatukan daerah dan membawa politik lebih dekat dengan rakyat.