Partai Gema Bangsa menegaskan komitmen politik berbasis akar rumput lewat Rapat Koordinasi Nasional bersama DPW se-Indonesia. Acara ini digelar di Hotel Mercure Cikini, Jakarta, 11–12 September 2025, dengan tema “Penguatan Struktur untuk Desentralisasi Politik.”
Rakor untuk Mempercepat Konsolidasi
Partai Gema Bangsa menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Nasional bersama seluruh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) se-Indonesia. Selain memperkuat konsolidasi organisasi, Rakor ini juga bertujuan mempercepat pembentukan struktur Dewan Pimpinan Daerah (DPD). Dengan demikian, semangat desentralisasi politik dapat benar-benar menjadi arah perjuangan partai.
Desentralisasi sebagai Fondasi Politik
Dalam sambutannya, Ketua Umum Gema Bangsa Ahmad Rofiq menegaskan bahwa desentralisasi politik harus dipahami sebagai fondasi utama dalam membangun kemandirian politik di daerah. Lebih lanjut, ia menyebut bahwa desentralisasi harus hadir sebagai kekuatan yang mampu memecahkan kebuntuan politik di masyarakat.
“Kehadiran desentralisasi politik harus menjadi mantra yang menggema di tengah masyarakat. Oleh karena itu, kita harus menyebarkannya melalui berbagai saluran, termasuk media sosial, hingga menjelma menjadi spirit dan kekuatan di akar rumput,” tegas Ahmad Rofiq.
Selain itu, Ahmad Rofiq menambahkan bahwa desentralisasi politik adalah bentuk kehormatan bagi politisi daerah. Dengan demikian, politisi akan memiliki ruang yang lebih besar untuk mewujudkan mimpi-mimpinya sekaligus menghadirkan figur kepemimpinan yang lahir dari kebutuhan masyarakat.
Target Struktur DPW dan DPD
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Gema Bangsa Muhammad Sopiyan menegaskan bahwa Rakor ini juga menjadi forum percepatan pembentukan struktur kepengurusan di tingkat kabupaten/kota. Saat ini, kepengurusan Gema Bangsa di tingkat DPW telah mencapai 100 persen, sedangkan DPD baru 62 persen. Oleh karena itu, pihaknya menargetkan seluruh kepengurusan DPD selesai paling lambat November 2025.
“Kepengurusan Gema Bangsa tingkat DPW mencapai 100 persen, sedangkan tingkat DPD baru 62 persen. Kekurangan ini akan kita tuntaskan hingga November, sehingga pada 17 Januari 2026 kita siap mendeklarasikan Gema Bangsa secara nasional,” ungkap Sopiyan.
Materi Strategis Rakor
Lebih lanjut, Rakor berlangsung secara dialogis dengan sejumlah materi strategis. Wakil Ketua Umum Heri Budianto memaparkan Perspektif Perkembangan Dinamika Politik dan Kebangsaan. Selain itu, Joko Kanigoro membahas geopolitik dan isu-isu strategis, sementara Jamalul Izza menyoroti pentingnya digitalisasi partai. Adapun Hardiansyah, Ketua Bidang Kader dan Pengembangan Kepemimpinan, menekankan penguatan figur kepemimpinan lokal sebagai kunci pertumbuhan partai.
Kehadiran Pimpinan Pusat
Akhirnya, Rakor ini dihadiri pula oleh jajaran pengurus DPP Gema Bangsa, di antaranya Febuar Rahman, dr. Yandra Doni, Marwansyah, Ary Oskandar, Mira Sari Pane, Imam Prihandoko, Adin Denny, Ayun Damayanti, Hasan Asy’ari, Fadhli Rahman, Abdul Munawar, dan Beni Azhar, serta seluruh Ketua DPW Gema Bangsa dari berbagai provinsi di Indonesia.
Dengan adanya Rakor ini, Gema Bangsa menegaskan komitmennya untuk membangun politik desentralisasi yang membumi, tumbuh dari kekuatan masyarakat, dan berorientasi pada kepemimpinan akar rumput.
