Bangkit Bersama, Bergerak Mandiri

Lahirnya Partai Gema Bangsa, Wajah Baru Politik Indonesia

Konsolidasi Nasional Melahirkan Partai Gema Bangsa

Jakarta, 28 Juni 2025 — Sebuah konsolidasi nasional yang melibatkan politisi senior dari berbagai latar belakang berhasil menginisiasi berdirinya Partai Gema Bangsa. Gerakan ini menjunjung tinggi demokrasi, inklusivitas, dan kesetaraan hak politik. Partai ini bukan partai korporasi, melainkan partai milik bersama yang berdaulat oleh anggotanya.

Ketua Umum Partai Gema Bangsa, Ahmad Rofiq, menegaskan bahwa partai ini adalah alat perjuangan untuk mewujudkan kemandirian politik dan ekonomi bangsa. Seluruh anggota memiliki hak yang sama untuk menentukan masa depan partai dan daerahnya.


Deklarasi Jakarta 2025: Pondasi Perjuangan

Acara konsolidasi diawali dengan pembacaan Deklarasi Jakarta 2025 yang sarat makna. Deklarasi tersebut dibacakan oleh Ike Julies Tiati, mewakili para inisiator Gerakan Mandiri Bangsa. Isinya menegaskan cinta pada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Nilai luhur ini menjadi landasan perjuangan Partai Gema Bangsa.

kesetaraan


Otonomi Daerah dan Spirit Kemandirian

Ahmad Rofiq, yang juga dikenal sebagai aktivis dan tokoh pendiri Partai Perindo, menyoroti pentingnya memberikan kewenangan penuh kepada pengurus daerah. Menurutnya, selama ini daerah masih menjadi objek politik elite pusat. Aspirasi dan potensi lokal sering diabaikan.

“Kami ingin mengembalikan kekuasaan politik ke akar rumput. Ini adalah penghormatan pada prinsip equality dan demokrasi yang sesungguhnya,” ujar Rofiq.

Sebagai mantan Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (2004–2006), Rofiq juga menegaskan penolakan terhadap segala bentuk diskriminasi politik. Misi utama partai adalah kemandirian, yang tercermin dalam Trilogi Kemandirian: individu, masyarakat, dan bangsa.

Tagline resmi partai pun diperkenalkan: Indonesia Reborn, Indonesia Mandiri.


Pesan Tokoh Senior dan Dewan Pembina

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Andogo Wiradi mengingatkan pentingnya menjaga akar budaya bangsa. Menurutnya, kemajuan tidak boleh membuat kita lupa pada nilai budaya dan sejarah perjuangan.

Tokoh senior sekaligus Deklarator Partai Gema Bangsa, Patrice Rio Capella, menegaskan bahwa kehadiran partai harus dirasakan hingga ke desa-desa. Ia berharap kader Gema Bangsa dapat melahirkan pemimpin daerah hingga tingkat menteri yang progresif.

Menutup orasi, Patrice menekankan bahwa partai politik bukan hanya soal meraih kekuasaan, tetapi juga bentuk ibadah dan pengabdian. Ia mengajak semua peserta deklarasi menjadi agen perubahan dan duta terbaik bagi Partai Gema Bangsa.


Redaksi Gema Bangsa
Menyajikan berita untuk Indonesia Mandiri dan Berdaulat

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
Bangkit Bersama, Bergerak Mandiri